
Anda tetap harus berhati-hati, jangan sembarangan memberikan obat-obatan yang dijual bebas kepada bayi. Risikonya bisa salah obat atau salah dosis dan ini tentu akan berbahaya bagi bayi Anda nantinya.
Bila Anda ingin memberikan obat kepada bayi, ada baiknya Anda membaca terlebih dahulu beberapa tips berikut ini:
- Dilarang coba-coba
Sebaiknya hubungi dokter dulu. Hindari berinisiatif memberikan obat
sendiri. Pada usia 1-12 bulan kondisi bayi masih sangat sensitif. Oleh
karena itu, Anda harus lebih cermat dan hati-hati dalam memberikan obat
kepada bayi.
Dilarang coba-coba memberikan sembarang obat ke bayi. Apalagi bila tidak tahu persis berapa takaran dosis yang pas. Bisa-bisa obat yang diberikan dosisnya kurang atau bahkan berlebihan. Bila dosis yang diberikan kurang, maka si kecil tidak akan mendapatkan efek penyembuhan (terapetik). Sebaliknya, bila dosis obat yang diberikan terlalu banyak (berlebihan), nantinya bisa menimbulkan komplikasi berbahaya yang bisa merusak hati dan ginjal. - Berikan obat sesuai dosis
Berikan obat dengan dosis yang tepat, sesuai petunjuk dokter.
Umumnya, untuk mendapatkan dosis yang tepat dokter akan menghitung kadar
dosis obat sesuai dengan berat badan si kecil.
Standar perhitungan dosis obat secara medis adalah per kg berat badan anak. Misalnya, bayi usia 6 bulan dengan berat 6 kg membutuhkan paracetamol (obat penurun panas) sebanyak 3 x 1 hari. Biasanya dosis paracetamol yang diperlukan adalah 10 mg per kg berat badan. Sehingga, dengan berat badan 6 kg tersebut bayi membutuhkan paracetamol sebanyak 60 mg.
Obat yang mengandung paracetamol dapat membantu menurunkan panas anak. Biasanya dokter merekomendasikan obat tertentu yang mengandung paracetamol, yaitu Sanmol. Terdapat dua jenis Sanmol yaitu Sanmol Drops dan Sanmol Sirop.
Untuk Sanmol Drops, tiap 0.6 ml nya mengandung 60 mg paracetamol. Jadi, bila bayi usia 6 bulan dengan berat 6 kg membutuhkan 60 mg paracetamol, itu artinya dosis Sanmol Drops yang diberikan ke bayi adalah sebanyak 0.6 ml, 3 kali sehari dengan jeda waktu 8 jam. Untuk pemberian obat jenis drop atau tetes ini, Anda dapat menggunakan alat tetesnya sesuai takaran dosis yang pas untuk bayi. Biasanya alat tetes sudah tersedia dalam kemasan obat.
Jika memilih obat Sanmol Sirop, maka pemberiannya adalah lewat sendok khusus (sendok obat). Untuk Sanmol Sirop, tiap 5 ml nya mengandung120 mg paracetamol. Jadi, bila bayi 6 bulan dengan berat 6 kg membutuhkan 60 mg paracetamol, maka dosis obat Sanmol Sirop yang perlu diberikan ke bayi adalah sebanyak 2.5 ml, 3 kali sehari dengan jeda waktu pemberian 8 jam. Bagaimana cara menakar 2.5 ml sanmol sirop ini? Biasanya dalam obat jenis sirop tersedia sendok obat. Satu sendok obat takarannya adalah 5 ml. Jadi, bila bayi membutuhkan 2.5 ml sanmol, maka dosis yang diberikan ke bayi adalah 1/2 sendok obat untuk tiap pemberian obat.
Hal di atas adalah contoh perhitungan dosis untuk obat penurun panas. Untuk jenis obat lainnya (bila memang diperlukan), tentu ada perhitungannya tersendiri. Dokter atau apoteker biasanya lebih tahu akan hal ini. Jika Anda tidak tahu berapa takaran dosisnya, jangan coba-coba sembarangan memberikan obat ke bayi, karena bisa berbahaya bagi bayi Anda nantinya. - Bagaimana bila obat dimuntahkan?
Karena rasa obat yang pahit, tak jarang si kecil memuntahkan kembali
obat yang diberikan. Jika mendapatkan obat puyer yang pahit, terkadang
perlu menambahkan pemanis tambahan agar si kecil mau meminumnya.
Tanyakan pada dokter, pemanis apa saja yang boleh ditambahkan ke dalam
puyernya. Jangan menambahkan madu, karena dikhawatirkan terdapat jamur
dalam madu tersebut.
Bagaimana bila si kecil memuntahkan kembali obat yang sudah diberikan? Bolehkah obatnya diberikan kembali setelah ia muntah?
- Bila si kecil muntah sesaat (atau kurang dari 30 menit) setelah
diberikan obat, Anda bisa memberikannya lagi dengan dosis yang sama.
Kurang dari 30 menit obat masih belum terserap ke dalam tubuh. Namun,
jangan langsung diberikan saat itu juga, tunggulah sekitar 10 menit
setelah ia muntah, baru obat diberikan kembali.
Bila si kecil muntah setelah 30 menit obat diberikan, pemberian obat tak perlu diulang. Tunggulah beberapa jam hingga jadwal pemberian obat selanjutnya, baru obat boleh diberikan kembali dengan dosis yang sama. - Perhatikan warna obat Sebelum memberikan Obat Bayi Anda, perhatikan apakah obat itu sudah kadaluarsa atau belum, masih layak ataukah tidak. Amati warna obat apakah berubah atau tidak. Jika warna obat berubah, kemungkinan obat tersebut sudah terkontaminasi dengan udara. Masuknya udara pada obat bisa merubah khasiatnya. Sebaiknya obat diganti dengan yang baru.
- Perhatikan cara memberikan obat ke bayi?
Cara memberikan obat ke bayi adalah: pertama cuci tangan dulu
sebelum memberikan obat ke bayi. Jangan lupa melihat tanggal
kadaluarsanya dan perhatikan kondisi fisik obat. Jangan lupa juga untuk
membaca petunjuk pemakaiannya. Ketika memberikan obat dengan sendok,
pastikan sendok tersebut bersih dari kotoran.
Memberikan obat ke bayi memang susah-susah gampang. Terkadang, ada saja penolakan dari si kecil ketika akan diberikan obat. Jika si kecil sulit diberikan obat dan meronta, Anda boleh membedongnya sesaat ketika akan diberikan obat.
Saat memberikan obat, usahakan posisi kepala bayi berada lebih tinggi dari badannya agar obat mudah masuk.
Hindari penggunaan suara yang keras saat memberikan obat pada bayi. Berikan obat dengan suara yang halus. Cara seperti ini akan membantu bayi tenang saat menelan obat. - Hal yang tidak boleh dilakukan saat memberikan obat ke bayi
Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat memberi obat ke bayi. Apa saja?
1. Jangan menutup hidung bayi ketika memberikan obat. Hal tersebut berbahaya. Obat bisa masuk ke paru-paru, karena bayi kaget saat membuka mulutnya untuk bernafas.
2. Jangan mencampur obat dengan madu. Dikhawatirkan, madu yang diberikan sudah berumur lama dan timbul jamur di dalamnya.
3. Jangan memberikan obat sirup dengan menggunakan sendok makan bayi. Bayi akan merasa trauma seterusnya. Ia akan berpikir bahwa setiap kali makan ia pasti diberi obat.
4. Jangan membungkukkan badan bayi setelah minum obat. Hal itu justru bisa membuat si kecil muntah.
5. Jangan langsung memberikan susu setelah bayi diberi obat. Tunggulah setidaknya setengah jam supaya obat menyerap ke dalam tubuh terlebih dahulu. Sebab, ada beberapa obat yang tidak bisa larut dalam susu seperti golongan obat antibiotik.
Terima Kasih Telah Membaca Artikel Tentang Tips Memberi Obat Kepada Bayi Balita diblog ini.